SELAMAT SAMPAI TUJUAN, DUNIA SEMENTARA AKHIRAT SELAMANYA

By Idimadam - 3/23/2021 04:05:00 PM

 


Bismillahirrahmanirrahim

Urip mung mampir ngombe membawa satu dimensi religiusitas, bahwa orang itu mestinya akan selalu “semeleh” atau dalam bahasa lainnya tawakal, karena mereka tidak sempat “kawin” dengan dunia. Jangankan kawin, “pacaran” saja tidak, karena ia hanya mampir untuk menuju kampung sejatinya kelak, yakni kampung akherat.

Ungkapan urip mung mampir ngombe, mestinya sanggup “menyatukan” kita dengan Allah. Yang ada hanyalah Allah dan kita milik Allah, sehingga hutan, lautan, gunung, harta kekayaan negara, rekening kita, kekuasaan, dst adalah milik Allah. Kalau ini disadari pasti tidak akan disalahgunakan.

Ajaran urip mung mampir ngombe adalah ketika dunia ada “di hadapannya” kita tidak serta merta “mengenyamnya”. Kalau ajaran ini berhasil diserap umat manusia, maka ia akan menuju posisi pembebasan dari sisi-sisi keduniawian, Dunia dan isinya hanyalah “sarana” atau “metoda” dan dimanajemen sepenuhnya untuk menuju Allah. Dengan kata lain, manusia yang berhasil mengamalkan ajaran urip mung mampir ngombe adalah manusia tidak anti materi atau duniawi, namun mentransformasikan apa yang ia miliki (harta, kekayaan, kekuasaan, tenaga, pikiran, dst) untuk menjadi “nur” atau cahaya yang bermakna akherat.

Dikutip dari : https://www.caknun.com/2011/urip-mung-mampir-ngombe/


Ingat kawan! Rata-rata kesempatan yang diberikan Allaah Ta'ala kepada ummat akhir zaman ini adalah ± 1,5 - 2 jam an menurut perhitungan-Nya, maka menjaga IMAN dalam lingkup syukur dan sabar ini harga mati yang harus kita usahakan maksimal, jangan sampai terpedaya, terbuai, tertipu oleh dunia.... Yaa Rabb...

HIDUP SEKALI KAU HARUS HIDUP BERARTI, MESKI PERJUANGAN TAK MUDAH, JANGAN MENYERAH TETAP MENGHADAPINYA.


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar